MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI
Apa
itu manajemen layanan sistem informasi, Manajemen layanan teknologi informasi
(Information Technology Servide Management (ITSM)), yaitu metode pengelolaan
sistem teknologi informasi yang terpusat pada perspektif konsumen layanan
teknologi informasi terhadap bisnis perusahaan. Pada saat sekarang ini, banyak
perusahaan yang menggunakan ITSM itu untuk menunjang usaha mereka agar lebih
baik lagi. Untuk itu dibutuhkan pengetahuan yang baik tentang memanajemen
layanan teknologi informasi itu sendiri.
Beberapa
proses dari ITSM itu yaitu:
- bagaimana menjaga keseimbangan antara bisnis layanan teknologi informasi sesuai dengan apa yang dibutuhkan customer
- Melayani dengan TI yang berkualitas dan dengan harga yang sesuai dengan keefektifan TI yang diberikan
- Membina kerjasama yang baik antara pihak suplier dan customer dengan tidak saling mengecewakan dan dapat memberikan layanan yang terbaik
- Membina dan melayani dengan tingkat kemampuan melayani sebaik- baiknya customer yang nantinya akan mempengaruhi terhadap kepuasan yang akan didapatkan customer tersebut
Manajemen
layanan teknologi informasi ini dibutuhkan hampir disemua pihak baik itu user
individual, user manajemen, unit non TI ataupun manajemen paling atas. Dalam
hal ini, user individual adalah pegawai yang harus dilayani oleh unit TI. Oleh
karena itu perusahaan harus bisa menentukan siapa saja yang berhak mendapatkan
pelayanan dari unit TI tersebut. Misalnya saja unit penjualan mendapatkan
layanan payroll. Namun ia hanya terbatas untuk mengetahui besar payroll yang
dibayarkan kepada dia saja, tanpa dia bisa mengetahui gaji ataupun fitur lain
dari pegawai lain karena untuk yang itu hanya dikuasai oleh HRD. Untuk itu,
keperluan TI dipilih-pilih sesua kebutuhannya saja. Beberapa layanan TI yang
digunakan seperti penggunaan komputer,print-sharing,internet maupun software
bisnis tertentu.
Di sini juga
ada hal yang mempengaruhi tantangan dalam manajemen layanan teknologi
informasi, yaitu:
- Menjaga jalannya layanan TI setiap saat
- Mengoptimalkan biaya TI
- Mengelola resiko dan kompleksitas TI
- Mencapai kepatuhan hukum dan peraturan
- Mengelola perubahan volume yang lebih tinggi
- Menyelaraskan layanan TI dengan kebutuhan bisnis
Di sini juga
ada Teknologi Informasi Infrastruktur Library atau biasa disebut ITIL. Ini merupakan
rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta
operasi TI. ITIL diterbitkan dalam suatu buku yang membahas suatu topik
pengelolaan TI yang isinya memberikan deskripsi detail tentang beberapa praktek
TI. ITIL dipublikasikan pertama kali yaitu 1989-1996.
1. Service
Strategy
Ini
merupakan inti dari ITIL Service Life Cycle yang memberikan panduan kepada
pengimplementasian ITSM . Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip
dasar konsep ITSM, acuan, serta proses-proses inti.
Proses di
dalamnya yaitu:
- Service Portofolio Management
- Financial Management
- Demand Management
2. Service
Design
Agar layanan
TI dapat memberikan manfaat pada bisnis, layanan TI harus terlebih dahulu
didesain dengan tujuan bisnis dari pelanggannya. Service Design memberikan
panduan kepada organisasi TI untuk bisa secara sistematis dan best practice
mendesain dan membangun layanan TI.
Proses di
dalamnya yaitu:
- Service Catalog Management
- Service Level Management
- Supplier Management
- Capacity Management
- Availability Management
- IT Service Countinuity Management
- Information Security Management
3. Service
Transition
Menyediakan
panduan kepada organisasi TI agar dapat mengembangkan kemampuan untuk mengubah
hasil desain layanan TI. Tahapan ini menggambarkan bagaimana sebuah kebutuhan
didefinisikan dalam Service Strategy, lalu dibentuk dalam Service Design dan
selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation
Proses di
dalamnya yaitu:
- Transation Planning and Support
- Change Management
- Service Assset and Configuration Management
- Release and Deployment Management
- Service Validation
- Evaluation
- Knowledge Management
4. Service
Operational
Ini adalah
tahapan life cycle yang mencakup semua kegiatan operasional layanan-layanan TI.
Di dalamnya terdapat beberapa panduan-panduan untuk mengelola layanan TI secara
efisien.
Proses di
dalamnya:
- Event Management
- Incident Management
- Problem Management
- Request Fulfillment
- Access Management
5. Continual
Service Improvement (CSI)
Continual
Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta
memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya.
CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah
satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality
Cycle.
Sebuah
perusahaan yang mengimplementasi ITIL secara nyata tentunya mendapat banyak
sekali keuntungan, misalnya, pelayanan IT menjadi lebih fokus kepada departemen
lainnya di dalam satu perusahaan, biaya lebih efisien dan dapat diatur dengan
baik, serta perubahan-perubahan IT yang dapat lebih mudah untuk diatur, dan masih
banyak keuntungan lainnya yang pada akhirnya akan berdampak pada income
perusahaan itu sendiri.
CONTOH FRAMEWORK DALAM SISTEM
INFORMASI
Framework
diartikan sebagai kumpulan script (terutama class dan function) yang dapat membantu
developer/programmer dalam menangani berbagai masalah-masalah dalam pemrograman
sehingga developer lebih fokus dan lebih cepat membangun aplikasi.
Contoh : koneksi ke database, pemanggilan variabel, file, dll.
Contoh : koneksi ke database, pemanggilan variabel, file, dll.
Macam- macam framework
·
Framework
PHP
·
Code
Igniter (CI)
·
Framework Javascript
·
Jquery
·
Framework
Ruby.
·
Ruby
on Rails (ROR)
Manfaat
Framework
·
Membantu
kerja developer dalam membangun aplikasi sehingga aplikasi bisa
selesai dalam waktu yang singkat.
·
Penerapan
Design Patterns memudahkan dalam rancangan, pengembangan dan
pemeliharaan sistem.
·
Stability
dan Reliability, aplikasi yang kita bangun lebih stabil dan handal karena berbasis
pada framework yang sudah teruji stabilitas dan
kehandalannya.
·
Coding
Style konsisten, memudahkan dalam membaca kode dan dalam menemukan bugs.
·
Security
Concern, framework mengantisipasi dan memasang perisai terhadap
adanya berbagai masalah keamanan yang mungkin timbul.
·
Dokumentasi,
framework dapat mendisiplinkan kita untuk menulis
dokumentasi untuk apa yang kita tulis.
Kelebihan Framework
Framework sendiri kelebihan utamanya bukan dari seberapa
banyak library yang di sediakan, meski hal itu tentunya akan sangat membantu
proses development. Kelebihan yang bisa kita ambil dari framework adalah
kerangka kerja dari framework tersebut dalam menyelesaikan modul-modul yang
dikembangkan sehinga mengeluarkan sebuah metode pekerjaan yang lebih efisien,
lebih rapi, lebih bersifat general, dan lebih homogen
Kekurangan Framework
Para programmer mungkin akan menemukan batasan-batasan
ketika merancang aplikasi menggunakan framework. Kemungkinan akan menambah
biaya development apabila framework yang digunakan kurang terdokumentasi dan
kurang di support. Pada linked system, antara system, informasi dan manajemen
saling terintegrasi sehingga membuat sebuah system yang saling terkait antara
satu dengan yang lainnya. Dimana posisi 3 elemen tersebut tidak dalam satu
bidang namun saling keterhubungan antara satu dengan lainnya. Hal ini berbeda
dengan nested system yang keterhubungannya dalam satu ruang lingkup yang sama.
Dimana informasi merupakan bagian dari system, dan system merupakan bagian dari
manajemen sehingga 3 elemen tersebut saling keterhubungan dalam satu ruang
lingkup.
Framework Zachman
Framework Zachman merupakan matriks 6x6 yang
merepresentasikan interaksi dari dua skema klarifikasi-arsitektur system 2
dimensi. Pada dimensi pertama Zachman menggambarkannya sebagai baris yang
terdiri dari 6 perspektif, yaitu :
·
The
Planner Perspective (Scope Context) --> Daftar lingkup
penjelasan unsure bisnis yang dikenali oleh para ahli strategi
sebagai ahli teori.
The Owner Perspective (Business Concept) --> Model semantic keterhubungan bisnis antara komponenkomponen bisnis yang didefinisikan oleh pimpinan eksekutif sebagai pemilik.
The Owner Perspective (Business Concept) --> Model semantic keterhubungan bisnis antara komponenkomponen bisnis yang didefinisikan oleh pimpinan eksekutif sebagai pemilik.
·
The
Designer Perspective (System Logic) --> Model logika yang lebih
rinci yang berisi kebutuhan dan desain batasan system yang
direpresentasikan oleh para arsitek sebagai desainer.
·
The
Builder Perspective (Technology Physics) --> Model fisik yang
mengoptimalkan desain untuk kebutuhan spesifik dalam batasan
teknologi spesifik, orang, biaya dan lingkup waktu yang
dispesifikasikan oleh engineer sebagai builder.
·
The
Implementer Perspective (Component Assemblies) --> Teknologi
khusus, tentang bagaimana komponen dirakit dan dioperasikan,
dikonfigurasikan oleh teknisi sebagai implementor.
·
The
Participant Perspective (Operation Classes) -->
Kejadian-kejadian system berfungsi nyata yang digunakan oleh para teknisi
sebagai participant.
Zachman
menggambarkan setiap pertanyaan fundamental dalam bentuk kolom/focus.
·
What
(kolom data) : Material yang digunakan untuk membangun system
(inventory set)
·
How
(kolom fungsi) : Melaksanakan aktivitas (process transformation)
·
Where
(kolom jaringan) : Lokasi, tofografi dan teknologi (network nodes)
·
When
(kolom waktu) : Kejadian, siklus, jadwal (time periods)
·
Why
(kolom tujuan) : Tujuan, motivasi dan inisiatif (motivation reason)
Sumber :