Sabtu, 19 Maret 2016

MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI

Apa itu manajemen layanan sistem informasi, Manajemen layanan teknologi informasi (Information Technology Servide Management (ITSM)), yaitu metode pengelolaan sistem teknologi informasi yang terpusat pada perspektif konsumen layanan teknologi informasi terhadap bisnis perusahaan. Pada saat sekarang ini, banyak perusahaan yang menggunakan ITSM itu untuk menunjang usaha mereka agar lebih baik lagi. Untuk itu dibutuhkan pengetahuan yang baik tentang memanajemen layanan teknologi informasi itu sendiri.

Beberapa proses dari ITSM itu yaitu:
  • bagaimana menjaga keseimbangan antara bisnis layanan teknologi informasi sesuai dengan apa yang dibutuhkan customer
  • Melayani dengan TI yang berkualitas dan dengan harga yang sesuai dengan keefektifan TI yang diberikan
  • Membina kerjasama yang baik antara pihak suplier dan customer dengan tidak saling mengecewakan dan dapat memberikan layanan yang terbaik
  • Membina dan melayani dengan tingkat kemampuan melayani sebaik- baiknya customer yang nantinya akan mempengaruhi terhadap kepuasan yang akan didapatkan customer tersebut




Manajemen layanan teknologi informasi ini dibutuhkan hampir disemua pihak baik itu user individual, user manajemen, unit non TI ataupun manajemen paling atas. Dalam hal ini, user individual adalah pegawai yang harus dilayani oleh unit TI. Oleh karena itu perusahaan harus bisa menentukan siapa saja yang berhak mendapatkan pelayanan dari unit TI tersebut. Misalnya saja unit penjualan mendapatkan layanan payroll. Namun ia hanya terbatas untuk mengetahui besar payroll yang dibayarkan kepada dia saja, tanpa dia bisa mengetahui gaji ataupun fitur lain dari pegawai lain karena untuk yang itu hanya dikuasai oleh HRD. Untuk itu, keperluan TI dipilih-pilih sesua kebutuhannya saja. Beberapa layanan TI yang digunakan seperti penggunaan komputer,print-sharing,internet maupun software bisnis tertentu.

Di sini juga ada hal yang mempengaruhi tantangan dalam manajemen layanan teknologi informasi, yaitu:

  1. Menjaga jalannya layanan TI setiap saat
  2. Mengoptimalkan biaya TI
  3. Mengelola resiko dan kompleksitas TI
  4. Mencapai kepatuhan hukum dan peraturan
  5. Mengelola perubahan volume yang lebih tinggi
  6. Menyelaraskan layanan TI dengan kebutuhan bisnis

Di sini juga ada Teknologi Informasi Infrastruktur Library atau biasa disebut ITIL. Ini merupakan rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi TI. ITIL diterbitkan dalam suatu buku yang membahas suatu topik pengelolaan TI yang isinya memberikan deskripsi detail tentang beberapa praktek TI. ITIL dipublikasikan pertama kali yaitu 1989-1996.
1. Service Strategy
Ini merupakan inti dari ITIL Service Life Cycle yang memberikan panduan kepada pengimplementasian ITSM . Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar konsep ITSM, acuan, serta proses-proses inti.
Proses di dalamnya yaitu:
  • Service Portofolio Management
  • Financial Management
  • Demand Management

2. Service Design
Agar layanan TI dapat memberikan manfaat pada bisnis, layanan TI harus terlebih dahulu didesain dengan tujuan bisnis dari pelanggannya. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk bisa secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI.
Proses di dalamnya yaitu:
  • Service Catalog Management
  • Service Level Management
  • Supplier Management
  • Capacity Management
  • Availability Management
  • IT Service Countinuity Management
  • Information Security Management

3. Service Transition
Menyediakan panduan kepada organisasi TI agar dapat mengembangkan kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI. Tahapan ini menggambarkan bagaimana sebuah kebutuhan didefinisikan dalam Service Strategy, lalu dibentuk dalam Service Design dan selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation
Proses di dalamnya yaitu:
  • Transation Planning and Support
  • Change Management
  • Service Assset and Configuration Management
  • Release and Deployment Management
  • Service Validation
  • Evaluation
  • Knowledge Management

4. Service Operational
Ini adalah tahapan life cycle yang mencakup semua kegiatan operasional layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat beberapa panduan-panduan untuk mengelola layanan TI secara efisien.
Proses di dalamnya:
  • Event Management
  • Incident Management
  • Problem Management
  • Request Fulfillment
  • Access Management

5. Continual Service Improvement (CSI)
Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle.
Sebuah perusahaan yang mengimplementasi ITIL secara nyata tentunya mendapat banyak sekali keuntungan, misalnya, pelayanan IT menjadi lebih fokus kepada departemen lainnya di dalam satu perusahaan, biaya lebih efisien dan dapat diatur dengan baik, serta perubahan-perubahan IT yang dapat lebih mudah untuk diatur, dan masih banyak keuntungan lainnya yang pada akhirnya akan berdampak pada income perusahaan itu sendiri.




CONTOH FRAMEWORK DALAM SISTEM INFORMASI

Framework diartikan sebagai kumpulan script (terutama class dan function) yang dapat membantu developer/programmer dalam menangani berbagai masalah-masalah dalam pemrograman sehingga developer lebih fokus dan lebih cepat membangun aplikasi.

Contoh : koneksi ke database, pemanggilan variabel, file, dll.

Macam- macam framework

·         Framework PHP
·         Code Igniter (CI)
·          Framework Javascript
·         Jquery
·         Framework Ruby.
·         Ruby on Rails (ROR)

Manfaat Framework

·         Membantu kerja developer dalam membangun aplikasi sehingga aplikasi   bisa selesai  dalam waktu yang singkat.
·         Penerapan Design Patterns memudahkan dalam rancangan, pengembangan dan   pemeliharaan sistem.
·         Stability dan Reliability, aplikasi yang kita bangun lebih stabil dan handal karena berbasis pada framework yang sudah teruji stabilitas     dan kehandalannya.
·         Coding Style konsisten, memudahkan dalam membaca kode dan dalam   menemukan bugs.
·         Security Concern, framework mengantisipasi dan memasang perisai   terhadap adanya berbagai masalah keamanan yang mungkin timbul.
·         Dokumentasi, framework dapat mendisiplinkan kita untuk menulis     dokumentasi untuk apa yang kita tulis.

Kelebihan Framework

Framework sendiri kelebihan utamanya bukan dari seberapa banyak library yang di sediakan, meski hal itu tentunya akan sangat membantu proses development. Kelebihan yang bisa kita ambil dari framework adalah kerangka kerja dari framework tersebut dalam menyelesaikan modul-modul yang dikembangkan sehinga mengeluarkan sebuah metode pekerjaan yang lebih efisien, lebih rapi, lebih bersifat general, dan lebih homogen

Kekurangan Framework

Para programmer mungkin akan menemukan batasan-batasan ketika merancang aplikasi menggunakan framework. Kemungkinan akan menambah biaya development apabila framework yang digunakan kurang terdokumentasi dan kurang di support. Pada linked system, antara system, informasi dan manajemen saling terintegrasi sehingga membuat sebuah system yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Dimana posisi 3 elemen tersebut tidak dalam satu bidang namun saling keterhubungan antara satu dengan lainnya. Hal ini berbeda dengan nested system yang keterhubungannya dalam satu ruang lingkup yang sama. Dimana informasi merupakan bagian dari system, dan system merupakan bagian dari manajemen sehingga 3 elemen tersebut saling keterhubungan dalam satu ruang lingkup.

Framework Zachman
Framework Zachman merupakan matriks 6x6 yang merepresentasikan interaksi dari dua skema klarifikasi-arsitektur system 2 dimensi. Pada dimensi pertama Zachman menggambarkannya sebagai baris yang terdiri dari 6 perspektif, yaitu :

·         The Planner Perspective (Scope Context) --> Daftar lingkup penjelasan   unsure bisnis yang dikenali oleh para ahli strategi sebagai ahli teori.
The Owner Perspective (Business Concept) --> Model semantic   keterhubungan bisnis antara komponenkomponen bisnis yang didefinisikan   oleh pimpinan eksekutif sebagai pemilik.
·         The Designer Perspective (System Logic) --> Model logika yang lebih   rinci yang berisi kebutuhan dan desain batasan system yang   direpresentasikan oleh para arsitek sebagai desainer.
·         The Builder Perspective (Technology Physics) --> Model fisik yang   mengoptimalkan desain untuk kebutuhan spesifik dalam batasan teknologi   spesifik, orang, biaya dan lingkup waktu yang dispesifikasikan oleh   engineer sebagai builder.
·         The Implementer Perspective (Component Assemblies) --> Teknologi   khusus, tentang bagaimana komponen dirakit dan dioperasikan,   dikonfigurasikan oleh teknisi sebagai implementor.
·         The Participant Perspective (Operation Classes) --> Kejadian-kejadian   system berfungsi nyata yang digunakan oleh para teknisi sebagai   participant.

Zachman menggambarkan setiap pertanyaan fundamental dalam bentuk kolom/focus.

·         What (kolom data) : Material yang digunakan untuk membangun system   (inventory set)
·         How (kolom fungsi) : Melaksanakan aktivitas (process transformation)
·         Where (kolom jaringan) : Lokasi, tofografi dan teknologi (network nodes)
·         When (kolom waktu) : Kejadian, siklus, jadwal (time periods)
·         Why (kolom tujuan) : Tujuan, motivasi dan inisiatif (motivation reason)







Sumber :