Tugas 2 Pengantar Telematika Semester PTA 2015/2016
Kelas 4KA24
Kelas 4KA24
Nama : Nindya Syafitri N E
NPM : 1B114825
1. 1.Jelaskan
bagaimana peranan jaringan komputer baik yang menggunakan kabel maupun tanpa
kabel dalam penyebarluasan layanan telematika! Berikan contohnya
Jaringan komputer adalah sebuah sistem
yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling terhubung satu sama lain
melalui media transmisi atau media komunikasi sehingga dapat saling berbagi
data, aplikasi maupun berbagi perangkat keras komputer.
Istilah jaringan komputer sendiri juga
dapat diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang terdiri dari
dua komputer atau lebih yang saling terhubung. Tujuan dibangunnya jaringan
komputer adalah agar informasi/ data yang dibawa pengirim (transmitter) dapat
sampai kepada penerima (receiver) dengan tepat dan akurat.
Jaringan komputer memungkinkan penggunanya
dapat melakukan komunikasi satu sama lain dengan mudah. Selain itu, peran
jaringan komputer sangat diperlukan untuk mengintegrasi data antar
komputer-komputer client sehingga diperolehlah suatu data yang relevan.
Perkembangan jaringan komputer pada
saat ini sangat berkembang pesat terutama sebagai sarana yang digunakan dalam
proses telematika, Semakin besarnya keinginan masyarakat global untuk
mendapatkan informasi secara cepat dan bagaimana memudahkan aktifitas mereka
sehari-hari. Contohnya penggunaan komputer yang menggunakan internet dahulu
dengan basis dial-up, sekarang berkembang dengan basis DSL, dalam hal kecepatan
koneksi sangat jauh berbeda, dikarenakan internet menggunakan DSL mendapat
prioritas lebih utama ketimbang dengan basis dial-up.
Penggunaan handphone saat ini tidak
lagi hanya terbatas pada melakukan telepon, ataupun pengiriman pesan singkat,
dengan berkembang pesatnya teknologi handphone saat ini, para provider jaringan
telepon juga turut mengembangkan koneksi yang lebih cepat, sehinnga pengguna
provider dapat melakukan proses telematika lebih cepat dalam mendapatkan
informasi yang dibutuhkan
Untuk memahami berbagai macam ancaman keamanan jaringan dalam pengamanan layanan telematika, kita perlu memahami prinsip keamanan itu sendiri.
- Kerahasiaan (confidentiality), dimana file-file tidak disebar luaskan atau dibocorkan kepada user yang tidak seharusnya berhak terhadap file-file tersebut, atau lazim disebut tidak authorize.
- Integritas (Integrity), bahwa file-file tetap orisinil, tidak diragukan keasliannya, tidak dimodifikasi dalam perjalanannya dari sumber menuju penerimanya.
- Ketersediaan (Availability), dimana user yang mempunyai hak akses atau authorized users diberi akses tepat waktu dan tidak terkendala apapun.
Prinsip keamanan ini lazim disebut segitiga CIA (Confidentiality, Integrity, Availability). Dalam membangun suatu sistem keamanan jaringan, salah satu prosesnya adalah menilai resiko keamanan dalam infrastruktur organisasinya. Akan tetapi terlebih dahulu anda perlu juga memahami berbagai jenis ancaman keamanan jaringan.
Telepon dan Internet adalah salah satu
contoh layanan telematika, contoh kasus pada layanan telpon yaitu terkadang
terjadi noise yang menyebabkan suara telpon menjadi terputus-putus, kejadian
ini sering terjadi ketika kita sedang berada di lantai paling tinggi gedung dan
contoh kasus pada layanan internet yaitu terjadi noise pada saat hujan turun
yang menyebabkan layanan internet agak terhambat (loading yang agak lama dan
terkadang internet yang tiba-tiba terputus), siaran TV yang tiba-tiba hilang
gambarnya ataupun buram. Contoh lainnya adalah serangan virus pada sistem
komputer yang terhubung internet yang mengakibatkan data menjadi terhidden
ataupun sistem komputer menjadi hang atau error.
Layanan Context Aware dan Event-Based
Context-awareness merupakan kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai
konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan
penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan
parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain
lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan
terminal yang digunakan user. Tiga hal yang menjadi perhatian sistem
context-aware menurut Albrecht Schmidt, yaitu:
·
The
acquisition of context
Hal ini berkaitan dengan pemilihan
konteks dan bagaimana cara memperoleh konteks yang diinginkan, sebagai contoh :
pemilihan konteks lokasi, dengan penggunaan suatu sensor lokasi tertentu
(misalnya: GPS) untuk melihat situasi atau posisi suatu lokasi tersebut.
·
The
abstraction and understanding of context
Pemahaman terhadap bagaimana cara
konteks yang dipilih berhubungan dengan kondisi nyata, bagaimana informasi yang
dimiliki suatu konteks dapat membantu meningkatkan kinerja aplikasi, dan
bagaimana tanggapan sistem dan cara kerja terhadap inputan dalam suatu konteks.
·
Application
behaviour based on the recognized context
Terakhir, dua hal yang paling penting
adalah bagaimana pengguna dapat memahami sistem dan tingkah lakunya yang sesuai
dengan konteks yang dimilikinya serta bagaimana caranya memberikan kontrol
penuh kepada pengguna terhadap sistem.
Referensi :