Kamis, 28 Januari 2016

BINTANGNYA KONSTRUKSI PEMBANGUNAN


Pada dasarnya pembangunan dalam suatu negara itu penting karena dengan kemajuan yang terus berkembang dimana kita dituntut itu bisa memajukan bangsa negara sendiri dalam bidang apapun. Disini dalam bidang konstruksi akan saya bahas untuk hal pembangunannya suatu negara apakah efisiensi atau tidak dengan aspek- aspek yang ditentukan sesuai syarat terciptanya efisiensi dalam bidang konstruksi.

Saya mengambil contoh untuk PT Waskita Karya (Persero) sebagai perusahaan dalam bidang konstruksi tersebut untuk perbandingannya akan dibuat dalam tiga tahun terakhir dalam hasil perusahaan yang di dapatkan. Hasil yang saya dapatkan untuk PT Waskita Karya (Persero) pada pencapaiannya di 2014 adalah pertumbuhan aset 42, 71 %, pendapatan usaha 106,20 %, kenaikan laba bersih tahun berjalan 35,57%, kenaikan nilai kontrak 170,04%, peningkatan skor GCG sebesar 85,03 dengan predikat “Sangat Baik” dibanding sebelumnya.



PT Waskita Karya (Persero)  memilik maksud dan tujuan untuk menjalankan bisnis di bidang industri konstruksi, industri pabrikasi, jasa penyewaan, jasa keagenan, investasi, agro industri, pekerjaan terintegrasi (Engineering, Procurement, and Construction: EPC), serta layanan jasa peningkatan kemampuan di bidang konstruksi dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Guna mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan bisnis utama seperti pekerjaan pelaksanaan konstruksi, pekerjaan mekanikan elektrikal termasuk jaringan dan instalasi, jasa pertambangan, serta pekerjaan terintegrasi lainnya (Engineering, Procurement and Construction). Selain itu, Perseroan menyelenggarakan kegiatan bisnis lain seperti menyediakan layanan jasa konsultasi manajemen, melakukan usaha di bidang agro industri, danmenyediakan layanan jasa bidang teknologi informasi dan kepariwisataan.

Dalam mewujudkan tercapainya tujuan Perseroan dalam hal pertumbuhan bisnis (business increase), penghematan biaya (cost effciency/cost reduction), serta pembuatan dan pembaharuan sistem (foundation), Perseroan melaksanakan strategi dan kebijakan sebagai berikut:
           Revitalisasi (2012)
Membentuk sistem baru, diantaranya sistem informasi manajemen, sistem Human Capital development, sistem manajemen arus kas, sistem manajemen risiko, serta sistem manajemen proyek yang dapat mendukung pasar dan operasi;
           Pengembangan (2013-2014)
Mengembangkan produk baru, diantaranya konstruksi yang berbasis kepada K3LMP dan green construction, proyek-proyek engineering procurement construction (EPC), serta proyek-proyek unggulan lainnya dengan didukung sistem dan tenaga kerja yang memiliki kompetensi yang memadai untuk menjalankan Perseroan;
           Realisasi (2015-2017)
Memiliki arus kas operasi yang positif dengan didukung pertumbuhan penjualan yang baik dengan laba bersih yang melebihi dari industri sejenis

Disini saya akan melihat apakah dalam data yang didapatkan apakah sudah sesuai dalam syarat terciptanya efesiensi di dalam perusahaan tersebut. Apa PT Waskita Karya (Persero) sudah efektif dan berkembang sehingga terciptanya kemajuan dan kesuksesan. Berikut ini hal yang akan dibahas dalam PT Waskita Karya (Persero) dalam pencapaiannya :

  1. Berhasil Guna (Efektif)
Berhasil guna disini adalah suatu kegiatan yang telah dapat dilaksanakan dengan tepat waktu dan sasaran dengan tercapainya target yang ditentukan sesuai waktu yang ditetapkan tanpa mengabaikan kualitas yang diberikan. PT Waskita Karya (Persero) ini pada setiap tahunnya memberikan dokumen laporan informasi tentang perkembangan perusahaanya yang dapat dipertanggungjawabkan. Disini akan menggunakan laporan pada tahun 2014. Dimana pada tahun 2013  aset yang didapatakan sebesar Rp. 8.788,30 miliar dan pada tahun 2014 menjadi Rp. 12.542,04 miliar, didapatkan pertumbuhan aset dari 2013 ke 2014 sebesar Rp. 3.753,74 miliar.
  1. Ekonomis 
Dalam usaha pencapaian efektif maka biaya, tenaga kerja, material, peralatan, waktu, ruangan dan lain-lain telah digunakan dengan tepat sesuai dengan perencanaan sehingga tidak terjadi pemborosan, penyelewengan dan korupsi. Dengan itu maka PT Waskita Karya (Persero) membuat laporan evaluasi tahunan dengan persetujuan dewan komisaris dan direksi dengan hasil yang di dapatkan selama tahun 2014 beserta pencapaiannya, berikut pengesahan laporan dan hasil laporan yang dibuat sebenar-benarnya dan di sahkan para anggota komisaris dan dewan direksi,



 
 
Dalam pengukuran target PT Waskita Karya (Persero)  sudah memiliki standar GCG, seperti pada tabel di atas tingkat pencapaian sebagian besar 100% membuktikan dalam hal biaya, tenaga, peralatan, waktu dan lain-lain sudah menjalankannya dengan baik. Perseroan memperoleh skor assessment GCG sebesar 85,03 dengan predikat “SANGAT BAIK“, meningkat dibanding dengan tahun sebelumnya yaitu 83,90.


  1. Pelaksanaan kerja dapat dipertanggungjawabkan
Untuk membuktikan bahwa dalam pelaksanaan kerja benar-benar di buat se objektif mungkin, mencerminkan fakta sesusungguhnya, dengan membuat report-report sebagai bukti pengeluaran pengeluaran yang telah dilakukan. Adapun begitu Implementasi program tanggung jawab sosial perusahaan senantiasa mengacu pada 3 (tiga) unsur penting:
·         people (aspek sosial), menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki
kompetensi dan mampu mengadaptasi nilai-nilai GCG.
·         profit (aspek ekonomi), mengoptimalkan peraihan laba dan mencapai
pertumbuhan yang tinggi.
·         planet (aspek lingkungan), berkontribusi nyata terhadap lingkungan dan
pemberdayaan masyarakat.







  1. Pembagian kerja yang nyata 
Dalam pembagian kerja harus didasarkan pada kemampuan masing-masing individu yaitu benar-benar berdasarkan beban kerja, ukuran kemampuan kerja dan waktu yang tersedia. Contohnya Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Kemudian, untuk menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian Perseroan secara maksimal, Dewan Komisaris melakukan pembagian tugas kepada masing-masing anggota Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 06/SK/WK/DK/2012 tentang Pembagian Tugas Dewan Komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk tanggal 26 November 2012 sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut :


Tabel berikut menjelaskan  pelaksanaan kerja dewan komisaris beserta pembagian tugas nya , ini dapat diartikan bahwa Pt Waskita Karya (persero) dapat melakuka  pembagian tugas secara nyata



Dapat dilihat bahwa kehadiran rapat anggota komisaris tahun 2014 sebagai contoh sebagian besar anggota menghadiri rapat sehingga kedisiplinan dalam mengatur jadwal rapat PT Waskita Karya (Persero) sudah baik. Adapun evaluasi setiap pekerjaan dalam setiap segmen.





Didalam segmen dari PT Waskita Karya (Persero)  sudah memiliki tujuan target dan reaslisasi pengerjaan yang harus dicapai, dapat dilihat sebagian besar segmen ada yang melebihi dan hampir mencapai 100% sehingga bisa di katakan bahwa Kinerja Operasional berjalan dengan baik.Dalam suatu hasil dari kinerja nyata pasti akan ada hasil yang akan diddapatkan berikut adalah peristiwa penting beserta penghargaan yang di dapat oleh PT Waskita Karya (Persero) selama 2014.







  1. Rasionalitas wewenang dan tanggung- jawab
Antara wewenang dan tanggung jawab harus terjadi keseimbangan, jangan sampai wewenang lebih besar atau sebaliknya. Dalam kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaba organ sehingga pengelolaan Perseroan terlaksana secara efektif. Seluruh organ tata kelola Perseroan memiliki prinsip akuntabilitas dengan kejelasan fungsi, struktur, sistem, serta pertanggungjawaban yang sistematis. Hal ini dapat terlihat melalui pengelolaan Perseroan yang memisahkan tugas dan tanggung jawab serta menguraikan secara jelas seperti pada gambar berikut :
 
 
Berperinsip GCG yang memiliki 5 prinsip yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, Indepedensi dan Kewajaran. Dan Dijalankan dalam 5 level yang mana pada level 1 Arahan Startegi Dewan Komisaris , Level 2 Direksi, Level 3 Unit Kerja,Level 4 Unit Bisnis dan pada level 5 Anak Perusahaan.


  1. Prosedur kerja yang efektif
Untuk menegaskan bahwa O&M merupakan kegiatan praktis, maka target efektif dan ekonomis, pelaksanaan kerja dapat dipertanggungjawabkan serta pelayanan kerja yang memuaskanharuslah merupakan kegiatan-kegiatan operasional yang dapat dilaksanakan dengan lancer dan tidak hanya berhenti sebagai konsep-konsep teoritis di atas kertas saja O&M menunjukan kegiatan ilmiah dan praktis yang urutan tahap demi tahap mencerminkan asal pekerjaan, kemana akan diteruskan dan kapan selesainya. Seperti pada materi sebelumnya yang sudah saya jelaskan.
 




 
Walaupun dengan hasil yang terus meningkat dan berkembang  pada tahun ini penilaian efisiensi manajemen dan metode GCG sangat baik, namun masih ada yang perlu diperhatikan seperti:
           
  •   Agar setiap personel yang menangani investor relation lebih fokus dan maksimal agar dapat meningkatkan saham.
  •  Pelaksanaan fungsi manajemen dengan tepat.
  •  Agar pada saat pelaksanaan pembangunan berfokus kan pada GCG agar tetap sesuai dengan alur yang dibuat.
  • Pemanfaatan sumber-sumber dengan tepat pula.
  • Pelaksanaan fungsi-fungsi organisasi sebagai alat mencapai tujuan.
  • Pengarahan & Dinamika organisasi untuk pengembangan & kemajuan yang berkesinambungan.




















Sumber:




Waskita Karya Tbk, WaskitaKarya(n.d) Annual Reports, [Internet], [accessed 22 Januari 2016], available from http://www.waskita.co.id/en/id/images/AR/AR_2014/AR_2014.pdf

Waskita Karya Tbk, WaskitaKarya(n.d) Annual Reports, [Internet], [accessed 22 Januari 2016], available from http://www.waskita.co.id/en/id/index.php/about-waskita/message